Jumat, 07 Februari 2014
*** Pegang Teguh Iman Islam (Kadeudeuh)
Muhammad Rai
Erza Firdani
*** Pegang Teguh
Iman Islam
NABI Nuh As merupakan Nabi Ulul Azmi yang diberi mukjizat
hebat oleh Allah Swt. Ia mengajak umatnya untuk beribadah kepada Allah Swt,
namun beberapa dari penduduk sekitar tetap menyembah berhala dan malah menghina
beliau. Berawal dari situlah Allah Swt murka dan membanjiri kota.
Muhammad Rai
Erza Firdani, siswa kelas XI TKJ SMKN 1 Pacet menyebutkan hikmah yang dapat dimbil
dari kisah Nabi Nuh As Sob, yakni
janganlah kita menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu benda apapun. “Kalau
menurut Rai, hikmah yang terkandung dari kejadian di masa lampau itu ialah kita
harus mensyukuri segala apa yang diberikan Allah Swt. Kuncinya sih tetap menjaga
iman dan takwa,” ungkapnya.
Cowok kelahiran
Cianjur 9 Agustus 1996 ini juga menjelaskan, orang yang ikut hanyut dengan
derasnya banjir kala itu ialah golongan orang yang syirik dan munafik. Dia juga
menceritakan akibat dari tidak memegang teguh iman dan takwa, Sob. Menurutnya, orang yang hidup tanpa
iman dan takwa akan tersesat dalam kegelapan, karena iman dan takwa ibarat dua
sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan.
“Makanya dari kejadian
tersebut itu seharusnya kita dapat memperkuat iman dan ketakwaan kita terhadap
Allah Swt. Mulai dari hal terkecil, banjir bisa terjadi karena ulah manusia
sendiri, masih bersyukur banjir yang kita rasakan hanyalah sebagian kecil dari
pada banjir ketika zaman Nabi Nuh As. Semoga kita termasuk orang yang saleh,
aamiin,” tutupnya.(villi/smkn1cianjur)
*** Petikan Hikmah Terjadinya Bencana
*** Petikan Hikmah
MARILAH kita bersama
berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt, dalam arti meningkatkan
kesungguhan kita untuk melaksanakan perintah-perintah Allah Swt dan menjauhi
segala hal yang dilarang oleh Allah Swt. Mudah-mudahan kita senantiasa termasuk
golongan hamba yang mendapatkan petunjuk di jalan kebenaran, Sob.
Lalu mengapakah Allah menimpakan bencana kepada
umat-Nya? Umat yang mengimani dan menyembah-Nya dalam ajaran yang benar dan
hak? Mengapa bukan orang-orang kafir saja ditumpas dengan bencana? Jawabnya
adalah, karena di balik setiap takdir, pastilah terdapat makna yang
tersembunyi. Termasuk dalam beberapa musibah yang melanda kita. Bagi saudara-saudara
kita yang tertimpa musibah namun masih hidup setidaknya dapat memetik hikmah
atas apa yang menimpa mereka.
Mereka yang lolos dari bencana adalah orang-orang
yang beruntung karena masih sempat ditegur oleh Allah Swt. Mereka yang lolos
masih diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki kualitas ketakwaan,
keimanan, dan hidupnya.
Bencana adalah juga sebuah teguran dari Allah kepada
orang-orang beriman, namun lalai menjalankan perintah-Nya. Peringatan dari
allah ini sudah seringkali tampak melalui beberapa peristiwa serupa yang
seringkali melanda negeri kita. Jika alam di negeri kita rusak, siapakah yang
merusaknya? Tentu adalah kita sendiri yang merusaknya. Bukan negara lain,
karena takkan ada negeri lain dapat merusak negara kita kecuali kita sendiri
yang mengijinkan mereka.(aryanti/smkprogresiacianjur)
Ada Hikmah di Balik Musibah
*** Meneladani Kisah Nabi Nuh As?
Ada Hikmah di Balik Musibah
KISAH banjir
besar yang terjadi di zaman Nabi Nuh As sudah terkenal di semua penjuru dunia.
Apalagi air bah yang sangat besar dan menenggelamkan penduduk setempat
mengingatkan kita betapa besarnya kekuasaan Allah Swt sang Maha Adil. Tentu hal
ini haruslah menjadi pelajaran bagi kita sebagai makhluk ciptaan-Nya.
Bukankah hidup di dunia ini hanya sementara? Ya betul
sekali, begitu banyak musibah yang telah terjadi di alam semesta ini mulai
gempa bumi, tsunami, banjir, dan lain sebagainya. Bahkan belum lama ini banjir
di beberapa daerah di Indonesia dan tanah longsor yang terjadi di Cugenang
Cianjur seakan menjadi tanda bahwa alam ini sudah mulai rapuh. Banyak sekali
hikmah yang dapat diambil dari kejadian yang menimpa umat Nabi Nuh As. Lantas seperti
apa komentar yang akan dipaparkan Sobeksi
di bawah ini?
Noviandini Hastian, siswi kelas XI Administrasi
Perkantoran 4 SMKN 1 Cianjur menyebutkan hikmah yang bisa diambil dari kisah
Nabi Nuh As sangatlah banyak, Sob.
Salah satunya kita harus menjadi manusia yang amanah. “Hikmah yang bisa diambil
sih banyak, selain kita harus menjadi manusia yang amanah, kita juga tidak
boleh menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu apapun,” ungkapnya.
Cewek yang gemar menulis puisi ini juga menceritakan
alasan beberapa umat yang tenggelam dengan air bah kala itu, Sob. “Mereka itu kan golongan orang yang
munafik, terus mereka juga gak taat dan
patuh terhadap aturan Islam. Jadi pintu hati mereka seolah telah dikunci,”
ujarnya.
Hal senada dipaparkan oleh Sofyan Muchlis Atthabrani,
siswa kelas XII RPL SMK PGRI 2 Cianjur ini mengemukakan bahwa kita harus senantiasa
memegang teguh iman dan takwa. “Mereka itu kan termasuk orang yang kafir, ya begitulah
akibatnya. Buktinya mereka terbawa arus air bah kan tanpa diketahui mayatnya. Intinya
sih, kita harus jadi manusia yang beriman dan takwa,” ucapnya.
Komentar terakhir dipaparkan oleh Bella Familia Iren,
siswa kelas XII IPA 2 SMAN 1 Cilaku ini menyebutkan suri tauladan dari kisah
Nabi Ulul Azmi ini, Sob. Menurutnya, kita
itu harus patuh dan taat terhadap peraturan Allah Swt serta mensyukuri segala
nikmat yang dilimpahkan-Nya. “Hujan adalah berkah namun juga bisa menjadi petaka,
semua yang terjadi kepada kita melainkan atas perbuatan kita sendiri, buang
sampah ke sungai misalnya,” pungkasnya.(villi/smkn1cianjur)
Kamis, 06 Februari 2014
*** Talari Sunda Ngaliwet
SUNDA
teh beunghar ku tradisi sareng budayana. Salah sahiji tradisi urang Sunda
nyaeta ngaliwet. Sangu liwet nyaeta sangu anu didamel dina kastrol sareng
dicampur ku bumbu alami sapertos daun salam sareng sereh supados sangu liwet seungit
tur nikmat.
Awalna
ngaliwet teh dipake ku urang Sunda keur ngaefektifkeun waktu dina masak,
biasana diasakan keur waktu istirahat, di sawah, leuweung, atanapi lalampahan.
Diasakanna dina kompor atanapi hawu. Biasana sambel, lalab, jeung lauk asin sok
janten batur sangu liwet anu nikmat, Sob.
Panyajiana
oge unik, Sob. Sangu liwet anu asak,
lauk, jeung sambel dibagi rata di luhur daun cau anu rubak. Saterasna
jalmi-jalmi calik ngulilingan keur ngaemamna. Cara ngaemamna anu sapertos kitu
disebat pabancakan. Eta teu kalebet rangkean budaya ngaliwet, tapi cara ngaemam
sapertos kitu hampir pasti aya dina ngaliwet. Bisa ngaronjatkeun rasa babarengan.(zedi/bbs)
*** Belanja Online Menurut Sobeks?
Praktis
dan Gak Ribet
HALLO Sobat Ekspresi, buat kalian yang suka
banget sama shoping dan enggak mau
capek atau ribet pergi ke toko mungkin belanja online cocok banget buat jadi
alternatif. Belanja online atau ritel online adalah suatu bentuk perdagangan
yang memungkinkan konsumen untuk langsung membeli barang atau jasa dari seorang
penjual melalui internet tanpa jasa perantara.
Oh
iya Sob, belanja online itu tidak
seperti beli di toko langsung, loh. Barang
yang dibeli tidak bisa dilihat langsung maupun dicoba, tapi hanya bisa dilihat berupa
spesifikasi produk terlulis saja. Maka dari itu, calon pembeli wajib hati-hati
dalam memilih barang. Penjualan dan pembelian online kadang hanya dilandasi
oleh kepercayaan, artinya pelaku jual beli kadang tidak jelas maka dari itu
banyak yang lebih memilih Cash On
Delivery (COD) atau pembayaran ditempat serah terima barang.
Berhati-hatilah
pembayaran dengan cara transfer Sob,
teliti dahulu reputasi penjual yang menawarkan barang seperti mengecek
keberadaan penjual, mengecek keberadaan toko offline penjual, atau izin usaha
penjual. Nah Sob, itu dia penjelasan
tentang belanja online ada juga loh
pendapat lain dari Sobeks di bawah
ini…
Nurhaliki
Alma, siswa kelas XI Perawat A SMK Kesehatan Bhakti Medika mengaku bahwa ia
belum pernah belanja online, Sob.”Aku
pribadi belum pernah belanja online tapi pengen nyoba, soalnya barang-barang yang
dijual di online itu kayaknya terlihat lebih menarik,” tuturnya kepada tim Ekspresi Cianjur Ekspres, belum lama ini.
Novi
Sri Handini, siswa kelas XI Administrasi Perkantoran 2 SMKN 1 Cianjur ini
mengungkapkan kurang suka dengan belanja online loh, Sob. Hmm, apa alasannya
yah? “Aku kurang suka belanja online, soalnya barang yang dibeli belum tentu baik
kualitasnya, lumayan lama juga nunggu kiriman barang yang dibeli dan biasanya barang
pesanan tersebut sedikit berbeda dengan yang diharapkan,” tuturnya.
Berbeda
halnya dengan siswa kelas XI Perawat B SMK Kesehatan Dharmawangsa, Muthia
Septyani Dinita berpendapat bahwa belanja online banyak manfaatnya. “Belanja online
tuh banyak banget manfaatnya seperti meminimalisir pengeluaran, tidak repot,
hemat waktu, dan pemesanan barang sangat mudah,” ucapnya.
Siswa
kelas di SMA Islam Al-Maziyyah Cianjur, Rizky Muhamad Sanusi ini enggak suka
banget sama yang namanya belanja online loh.
Katanya dia sempat melakukan belanja online dan merasa sedikit kecewa. “Bukan
masalah takut ditipu, tapi barang yang di poto sama barang yang datang itu suka
beda. Terus biasanya agan agan yang menjual lewat online selalu mengingkari
janji pada pelanggannya. Karena mereka biasanya berjanji apabila uang sudah
ditransfer maka barang ditransfer. Tapi biasanya tidak sesuai kenyataan.
Rizky
juga memaparkan pengalamannya sewaktu berbelanja online, Sob. “Mereka mengirim barang kurang lebih empat hari setelah uang
diterima, sedangkan pengiriman lewar JNE atau TIKI itu lumayan memakan waktu
lama karena yang berbelanja dan menjual via online tidak hanya satu, kecuali
mereka (penjual atau pembeli) menggunakan paket kilat,” pungkasnya. (ulfa/sman1cilaku)
Selasa, 04 Februari 2014
***Cara Sobeks Memaknai Kemerdekaan RI?
***Cara Sobeks Memaknai Kemerdekaan RI?
Mengikuti Perlombaan Khas Perjuangan
DIRGAHAYU Indonesiaku… Setiap
tanggal 17 Agustus kita merayakan HUT kemerdekaan RI, Sob. Nah tahun ini, kita merayakan hari kemerdekaan ini untuk yang
ke 68 kalinya. Ternyata negara kita ini sudah 68 tahun menyatakan kemerdekaannya.
Suatu usia yang lumayan tua untuk ukuran satu orang manusia, Sob.
Banyak cara yang dilakukan warga
untuk menyambut peringatan HUT kemerdekaan RI ke 68, Sabtu kemarin (17/8). Salah
satunya di Kabupaten Cianjur ini, berbagai perlombaan yang mengundang gelak
tawa terdapat di setiap wilayahnya masing-masing. Ada lomba balap karung, makan
kerupuk, panjat pinang, menghafal teks proklamasi, dan sebagainya.
Lantas, bagaimana sih cara Sobeks memperingati HUT kemerdekaan RI
tahun ini? Kita lihat saja yuk tiga komentar yang sudah masuk ke meja redaksi Ekspresi Cianjur Ekspres. Check this out!
Yani Nuraeni, siswi kelas XII
Administrasi Perkantoran 4 SMKN 1 Cianjur. Dirinya menuturkan bahwa dia
memaknai peringatan HUT kemerdekaan RI dengan beberapa perlombaan yang
diselenggarakan di daerahnya. “Banyak banget acara yang menggelikan sekaligus
memeriahkan peringatan 17 Agustus ini. Semua orang terlihat sangat bergembira,”
jelasnya.
Ia juga menambahkan makna dari
semua perlombaan yang diikutinya. “Misalnya lomba balap karung dan tarik
tambang, dari perlombaan tersebut mengandung arti yakni kita tidak boleh
menyerah dan harus terus berjuang hingga mencapai tujuan. Sama seperti
perjuangan para pahlawan terdahulu kita. Aku rasa seperti itu,” ujarnya.
Berbeda halnya dengan Wildan
Firdaus, siswa kelas XII IPA 4 MAN Cianjur. Ia berpendapat bahwa Negara
Indonesia ini belum merdeka. Tapi ia memiliki harapan agar bangsa Indonesia
menjadi lebih baik. “Masalah kesejahteraan adalah salah satu faktor kenapa
Indonesia belum merdeka. Tapi aku berharap agar Indonesia bisa menjadi lebih
baik lagi,” jelasnya.
siswa kelas XII Mesin SMK Progresia
Cianjur, Haerul Anwar mengaku kalau dirinya optimis bahwa Indonesia akan
menjadi salah satu negara yang hebat. “Kita tidak boleh hilang harapan. Kita
harus tetap menumbuhkan harapan dalam hati agar optimis itu tetap ada, yaitu
optimis bahwa Indonesia akan menjadi lebih baik dan semakin baik,” paparnya.
Dirinya juga mengungkapkan beberapa
perlombaan yang diadakan di daerah tempat tinggalnya tersebut, Sob. “Aku sangat bersemangat untuk
memeriahkan peringatan 17 Agustus. Soalnya banyak perlombaan yang bisa aku
ikuti. Seperti lomba balap karung, panjat pinang, tarik tambang, dan
lain-lain,” pungkasnya.(ali/sman2cianjur)
Langganan:
Postingan (Atom)