Jumat, 07 Februari 2014
*** Pegang Teguh Iman Islam (Kadeudeuh)
Muhammad Rai
Erza Firdani
*** Pegang Teguh
Iman Islam
NABI Nuh As merupakan Nabi Ulul Azmi yang diberi mukjizat
hebat oleh Allah Swt. Ia mengajak umatnya untuk beribadah kepada Allah Swt,
namun beberapa dari penduduk sekitar tetap menyembah berhala dan malah menghina
beliau. Berawal dari situlah Allah Swt murka dan membanjiri kota.
Muhammad Rai
Erza Firdani, siswa kelas XI TKJ SMKN 1 Pacet menyebutkan hikmah yang dapat dimbil
dari kisah Nabi Nuh As Sob, yakni
janganlah kita menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu benda apapun. “Kalau
menurut Rai, hikmah yang terkandung dari kejadian di masa lampau itu ialah kita
harus mensyukuri segala apa yang diberikan Allah Swt. Kuncinya sih tetap menjaga
iman dan takwa,” ungkapnya.
Cowok kelahiran
Cianjur 9 Agustus 1996 ini juga menjelaskan, orang yang ikut hanyut dengan
derasnya banjir kala itu ialah golongan orang yang syirik dan munafik. Dia juga
menceritakan akibat dari tidak memegang teguh iman dan takwa, Sob. Menurutnya, orang yang hidup tanpa
iman dan takwa akan tersesat dalam kegelapan, karena iman dan takwa ibarat dua
sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan.
“Makanya dari kejadian
tersebut itu seharusnya kita dapat memperkuat iman dan ketakwaan kita terhadap
Allah Swt. Mulai dari hal terkecil, banjir bisa terjadi karena ulah manusia
sendiri, masih bersyukur banjir yang kita rasakan hanyalah sebagian kecil dari
pada banjir ketika zaman Nabi Nuh As. Semoga kita termasuk orang yang saleh,
aamiin,” tutupnya.(villi/smkn1cianjur)
*** Petikan Hikmah Terjadinya Bencana
*** Petikan Hikmah
MARILAH kita bersama
berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt, dalam arti meningkatkan
kesungguhan kita untuk melaksanakan perintah-perintah Allah Swt dan menjauhi
segala hal yang dilarang oleh Allah Swt. Mudah-mudahan kita senantiasa termasuk
golongan hamba yang mendapatkan petunjuk di jalan kebenaran, Sob.
Lalu mengapakah Allah menimpakan bencana kepada
umat-Nya? Umat yang mengimani dan menyembah-Nya dalam ajaran yang benar dan
hak? Mengapa bukan orang-orang kafir saja ditumpas dengan bencana? Jawabnya
adalah, karena di balik setiap takdir, pastilah terdapat makna yang
tersembunyi. Termasuk dalam beberapa musibah yang melanda kita. Bagi saudara-saudara
kita yang tertimpa musibah namun masih hidup setidaknya dapat memetik hikmah
atas apa yang menimpa mereka.
Mereka yang lolos dari bencana adalah orang-orang
yang beruntung karena masih sempat ditegur oleh Allah Swt. Mereka yang lolos
masih diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki kualitas ketakwaan,
keimanan, dan hidupnya.
Bencana adalah juga sebuah teguran dari Allah kepada
orang-orang beriman, namun lalai menjalankan perintah-Nya. Peringatan dari
allah ini sudah seringkali tampak melalui beberapa peristiwa serupa yang
seringkali melanda negeri kita. Jika alam di negeri kita rusak, siapakah yang
merusaknya? Tentu adalah kita sendiri yang merusaknya. Bukan negara lain,
karena takkan ada negeri lain dapat merusak negara kita kecuali kita sendiri
yang mengijinkan mereka.(aryanti/smkprogresiacianjur)
Ada Hikmah di Balik Musibah
*** Meneladani Kisah Nabi Nuh As?
Ada Hikmah di Balik Musibah
KISAH banjir
besar yang terjadi di zaman Nabi Nuh As sudah terkenal di semua penjuru dunia.
Apalagi air bah yang sangat besar dan menenggelamkan penduduk setempat
mengingatkan kita betapa besarnya kekuasaan Allah Swt sang Maha Adil. Tentu hal
ini haruslah menjadi pelajaran bagi kita sebagai makhluk ciptaan-Nya.
Bukankah hidup di dunia ini hanya sementara? Ya betul
sekali, begitu banyak musibah yang telah terjadi di alam semesta ini mulai
gempa bumi, tsunami, banjir, dan lain sebagainya. Bahkan belum lama ini banjir
di beberapa daerah di Indonesia dan tanah longsor yang terjadi di Cugenang
Cianjur seakan menjadi tanda bahwa alam ini sudah mulai rapuh. Banyak sekali
hikmah yang dapat diambil dari kejadian yang menimpa umat Nabi Nuh As. Lantas seperti
apa komentar yang akan dipaparkan Sobeksi
di bawah ini?
Noviandini Hastian, siswi kelas XI Administrasi
Perkantoran 4 SMKN 1 Cianjur menyebutkan hikmah yang bisa diambil dari kisah
Nabi Nuh As sangatlah banyak, Sob.
Salah satunya kita harus menjadi manusia yang amanah. “Hikmah yang bisa diambil
sih banyak, selain kita harus menjadi manusia yang amanah, kita juga tidak
boleh menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu apapun,” ungkapnya.
Cewek yang gemar menulis puisi ini juga menceritakan
alasan beberapa umat yang tenggelam dengan air bah kala itu, Sob. “Mereka itu kan golongan orang yang
munafik, terus mereka juga gak taat dan
patuh terhadap aturan Islam. Jadi pintu hati mereka seolah telah dikunci,”
ujarnya.
Hal senada dipaparkan oleh Sofyan Muchlis Atthabrani,
siswa kelas XII RPL SMK PGRI 2 Cianjur ini mengemukakan bahwa kita harus senantiasa
memegang teguh iman dan takwa. “Mereka itu kan termasuk orang yang kafir, ya begitulah
akibatnya. Buktinya mereka terbawa arus air bah kan tanpa diketahui mayatnya. Intinya
sih, kita harus jadi manusia yang beriman dan takwa,” ucapnya.
Komentar terakhir dipaparkan oleh Bella Familia Iren,
siswa kelas XII IPA 2 SMAN 1 Cilaku ini menyebutkan suri tauladan dari kisah
Nabi Ulul Azmi ini, Sob. Menurutnya, kita
itu harus patuh dan taat terhadap peraturan Allah Swt serta mensyukuri segala
nikmat yang dilimpahkan-Nya. “Hujan adalah berkah namun juga bisa menjadi petaka,
semua yang terjadi kepada kita melainkan atas perbuatan kita sendiri, buang
sampah ke sungai misalnya,” pungkasnya.(villi/smkn1cianjur)
Kamis, 06 Februari 2014
*** Talari Sunda Ngaliwet
SUNDA
teh beunghar ku tradisi sareng budayana. Salah sahiji tradisi urang Sunda
nyaeta ngaliwet. Sangu liwet nyaeta sangu anu didamel dina kastrol sareng
dicampur ku bumbu alami sapertos daun salam sareng sereh supados sangu liwet seungit
tur nikmat.
Awalna
ngaliwet teh dipake ku urang Sunda keur ngaefektifkeun waktu dina masak,
biasana diasakan keur waktu istirahat, di sawah, leuweung, atanapi lalampahan.
Diasakanna dina kompor atanapi hawu. Biasana sambel, lalab, jeung lauk asin sok
janten batur sangu liwet anu nikmat, Sob.
Panyajiana
oge unik, Sob. Sangu liwet anu asak,
lauk, jeung sambel dibagi rata di luhur daun cau anu rubak. Saterasna
jalmi-jalmi calik ngulilingan keur ngaemamna. Cara ngaemamna anu sapertos kitu
disebat pabancakan. Eta teu kalebet rangkean budaya ngaliwet, tapi cara ngaemam
sapertos kitu hampir pasti aya dina ngaliwet. Bisa ngaronjatkeun rasa babarengan.(zedi/bbs)
*** Belanja Online Menurut Sobeks?
Praktis
dan Gak Ribet
HALLO Sobat Ekspresi, buat kalian yang suka
banget sama shoping dan enggak mau
capek atau ribet pergi ke toko mungkin belanja online cocok banget buat jadi
alternatif. Belanja online atau ritel online adalah suatu bentuk perdagangan
yang memungkinkan konsumen untuk langsung membeli barang atau jasa dari seorang
penjual melalui internet tanpa jasa perantara.
Oh
iya Sob, belanja online itu tidak
seperti beli di toko langsung, loh. Barang
yang dibeli tidak bisa dilihat langsung maupun dicoba, tapi hanya bisa dilihat berupa
spesifikasi produk terlulis saja. Maka dari itu, calon pembeli wajib hati-hati
dalam memilih barang. Penjualan dan pembelian online kadang hanya dilandasi
oleh kepercayaan, artinya pelaku jual beli kadang tidak jelas maka dari itu
banyak yang lebih memilih Cash On
Delivery (COD) atau pembayaran ditempat serah terima barang.
Berhati-hatilah
pembayaran dengan cara transfer Sob,
teliti dahulu reputasi penjual yang menawarkan barang seperti mengecek
keberadaan penjual, mengecek keberadaan toko offline penjual, atau izin usaha
penjual. Nah Sob, itu dia penjelasan
tentang belanja online ada juga loh
pendapat lain dari Sobeks di bawah
ini…
Nurhaliki
Alma, siswa kelas XI Perawat A SMK Kesehatan Bhakti Medika mengaku bahwa ia
belum pernah belanja online, Sob.”Aku
pribadi belum pernah belanja online tapi pengen nyoba, soalnya barang-barang yang
dijual di online itu kayaknya terlihat lebih menarik,” tuturnya kepada tim Ekspresi Cianjur Ekspres, belum lama ini.
Novi
Sri Handini, siswa kelas XI Administrasi Perkantoran 2 SMKN 1 Cianjur ini
mengungkapkan kurang suka dengan belanja online loh, Sob. Hmm, apa alasannya
yah? “Aku kurang suka belanja online, soalnya barang yang dibeli belum tentu baik
kualitasnya, lumayan lama juga nunggu kiriman barang yang dibeli dan biasanya barang
pesanan tersebut sedikit berbeda dengan yang diharapkan,” tuturnya.
Berbeda
halnya dengan siswa kelas XI Perawat B SMK Kesehatan Dharmawangsa, Muthia
Septyani Dinita berpendapat bahwa belanja online banyak manfaatnya. “Belanja online
tuh banyak banget manfaatnya seperti meminimalisir pengeluaran, tidak repot,
hemat waktu, dan pemesanan barang sangat mudah,” ucapnya.
Siswa
kelas di SMA Islam Al-Maziyyah Cianjur, Rizky Muhamad Sanusi ini enggak suka
banget sama yang namanya belanja online loh.
Katanya dia sempat melakukan belanja online dan merasa sedikit kecewa. “Bukan
masalah takut ditipu, tapi barang yang di poto sama barang yang datang itu suka
beda. Terus biasanya agan agan yang menjual lewat online selalu mengingkari
janji pada pelanggannya. Karena mereka biasanya berjanji apabila uang sudah
ditransfer maka barang ditransfer. Tapi biasanya tidak sesuai kenyataan.
Rizky
juga memaparkan pengalamannya sewaktu berbelanja online, Sob. “Mereka mengirim barang kurang lebih empat hari setelah uang
diterima, sedangkan pengiriman lewar JNE atau TIKI itu lumayan memakan waktu
lama karena yang berbelanja dan menjual via online tidak hanya satu, kecuali
mereka (penjual atau pembeli) menggunakan paket kilat,” pungkasnya. (ulfa/sman1cilaku)
Selasa, 04 Februari 2014
***Cara Sobeks Memaknai Kemerdekaan RI?
***Cara Sobeks Memaknai Kemerdekaan RI?
Mengikuti Perlombaan Khas Perjuangan
DIRGAHAYU Indonesiaku… Setiap
tanggal 17 Agustus kita merayakan HUT kemerdekaan RI, Sob. Nah tahun ini, kita merayakan hari kemerdekaan ini untuk yang
ke 68 kalinya. Ternyata negara kita ini sudah 68 tahun menyatakan kemerdekaannya.
Suatu usia yang lumayan tua untuk ukuran satu orang manusia, Sob.
Banyak cara yang dilakukan warga
untuk menyambut peringatan HUT kemerdekaan RI ke 68, Sabtu kemarin (17/8). Salah
satunya di Kabupaten Cianjur ini, berbagai perlombaan yang mengundang gelak
tawa terdapat di setiap wilayahnya masing-masing. Ada lomba balap karung, makan
kerupuk, panjat pinang, menghafal teks proklamasi, dan sebagainya.
Lantas, bagaimana sih cara Sobeks memperingati HUT kemerdekaan RI
tahun ini? Kita lihat saja yuk tiga komentar yang sudah masuk ke meja redaksi Ekspresi Cianjur Ekspres. Check this out!
Yani Nuraeni, siswi kelas XII
Administrasi Perkantoran 4 SMKN 1 Cianjur. Dirinya menuturkan bahwa dia
memaknai peringatan HUT kemerdekaan RI dengan beberapa perlombaan yang
diselenggarakan di daerahnya. “Banyak banget acara yang menggelikan sekaligus
memeriahkan peringatan 17 Agustus ini. Semua orang terlihat sangat bergembira,”
jelasnya.
Ia juga menambahkan makna dari
semua perlombaan yang diikutinya. “Misalnya lomba balap karung dan tarik
tambang, dari perlombaan tersebut mengandung arti yakni kita tidak boleh
menyerah dan harus terus berjuang hingga mencapai tujuan. Sama seperti
perjuangan para pahlawan terdahulu kita. Aku rasa seperti itu,” ujarnya.
Berbeda halnya dengan Wildan
Firdaus, siswa kelas XII IPA 4 MAN Cianjur. Ia berpendapat bahwa Negara
Indonesia ini belum merdeka. Tapi ia memiliki harapan agar bangsa Indonesia
menjadi lebih baik. “Masalah kesejahteraan adalah salah satu faktor kenapa
Indonesia belum merdeka. Tapi aku berharap agar Indonesia bisa menjadi lebih
baik lagi,” jelasnya.
siswa kelas XII Mesin SMK Progresia
Cianjur, Haerul Anwar mengaku kalau dirinya optimis bahwa Indonesia akan
menjadi salah satu negara yang hebat. “Kita tidak boleh hilang harapan. Kita
harus tetap menumbuhkan harapan dalam hati agar optimis itu tetap ada, yaitu
optimis bahwa Indonesia akan menjadi lebih baik dan semakin baik,” paparnya.
Dirinya juga mengungkapkan beberapa
perlombaan yang diadakan di daerah tempat tinggalnya tersebut, Sob. “Aku sangat bersemangat untuk
memeriahkan peringatan 17 Agustus. Soalnya banyak perlombaan yang bisa aku
ikuti. Seperti lomba balap karung, panjat pinang, tarik tambang, dan
lain-lain,” pungkasnya.(ali/sman2cianjur)
Kegiatan Positif dan Menambah Wawasan
***Sobeks Suka Ikut Kuliah Subuh?
Kegiatan
Positif dan Menambah Wawasan
SALAM Ramadan, Sob! Bulan suci penuh berkah tentu lebih baik diisi dengan berbagai
macam kegiatan positif yang dapat kita lakukan salah satunya mengikuti kajian
kuliah subuh, kegiatan yang sering dilakukan usai salat subuh ini biasanya membahas
tentang ilmu agama dan memberikan nasihat-nasihat sebagai penuntun dalam
beribadah.
Tahu
gak, Sob? Ternyata selain bermanfaat
untuk memperkokoh iman kita, kuliah subuh juga melatih kita untuk berpikir
positif pada pagi hari, karena di dalam udara pagi yang sejuk dapat
menjernihkan pikiran dan memfungsikan saraf dengan baik. Sobeks suka mengikuti kajian kuliah subuh gak sih? Selain itu,
apakah kalian tahu manfaat dari kuliah subuh? Yuk kita cus ke komentar Sobat
Ekspresi di bawah ini …
Agil
Pramesta Rieswandi, siswa kelas XII Teknik Komputer Jaringan 2 SMKN 1 Cianjur
menuturkan bahwa kuliah subuh adalah kegiatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
“Kuliah subuh itu termasuk Tollabul Ilmu atau menambah ilmu dan pengetahuan
kita, khususnya tentang ilmu agama, biasanya kuliah subuh dilaksanakan sekitar
30 menit,” ucap cowok kelahiran Cianjur, 24 Februari 1997 ini.
Tidak
hanya itu, Agil kadang mengikuti kajian kuliah subuh karena rumahnya dekat
dengan masjid, Sob. Ia selalu
menyiapkan alat tulis bila hendak berangkat kuliah subuh. “Aku selalu
menyiapkan alat tulis dan berpakaian yang sopan bila hendak mengikuti kajian kuliah
subuh, Kadang aku gak suka nulis, karena aku lebih senang mendengarkan dari pada
menulis,” paparnya kepada Tim Ekspresi
Cianjur Ekspres, belum lama ini..
Hal
senada juga diungkapkan oleh siswa kelas XI Teknik Komputer Jaringan 1 SMKN 1
Cianjur, Muhammad Arifin Hidayat. Cowok yang gemar bermain bulu tangkis ini
mengungkapkan bahwa ia sering mengikuti kajian kuliah subuh. “Aku suka
mengikuti kajian kuliah subuh, karena
menurut aku kuliah subuh itu kegiatan ceramah yang dapat memberikan nasihat dan
petunjuk-petunjuk dalam beribadah. Biasanya seusai salat subuh aku langsung
berangkat ke masjid,” tuturnya.
Selain
itu, Arifin juga tahu manfaat dari mengikuti kegiatan positif ini, Sob. Menurutnya dengan adanya kuliah
subuh ini dapat meningkatkan keyakinan kepada Allah Swt. “Tentunya mempererat
tali silaturrahim antar sesama manusia dan meningkatkan keyakinan kepada Tuhan
Yang Maha Esa yakni Allah Swt,” ungkap Arifin.
Menurut
siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Alam 1 MAN Cianjur, Adhitya Eko Megantoro menjelaskan
bahwa kuliah subuh sama dengan kegiatan transfer ilmu selama di Bulan Ramadan
ini. “Menurut aku, kuliah subuh kegiatan yang mana kita dapat sharing dan transfer ilmu keagamaan yang dilakukan pada Bulan Suci Ramadan. Tapi
untuk minggu ini aku belum mengikuti kuliah subuh. Hehe,” ucapnya sambil
tertawa kecil.
Tidak
hanya itu Sob, Adit juga memiliki
harapan untuk warga Cianjur yang rutin mengikuti kuliah subuh. “Teruskan hal
baik yang kalian lakukan, karena kuliah subuh itu sangat bermanfaat. Nah, bagi
yang tidak mengikuti kuliah subuh, usahakan sesudah salat subuh jangan tidur
lagi, setidaknya kita isi bulan suci ini dengan hal positif seperti tadarus Al-Quran,”
tandasnya.
So simple kan, Sob! Tidak salahnya di bulan yang suci
ini kita melakukan kegiatan positif yang dapat menambah ilmu dan keberkahan.
Teruslah lakukan hal yang baik dan selamat menunaikan ibadah puasa.(hana/smkn1cianjur)
*** HUT Cianjur Ekspres ke-3
Kebanggan
Kota Cianjur
SELAMAT ulang tahun… Tepat
Senin ini Cianjur Ekspres merayakan
hari jadinya yang ketiga, Sob. Beberapa
waktu lalu, dalam rangkaian menyambut hari ulang tahunnya, Cianjur Ekspres mengadakan turnamen futsal pelajar se-Cianjur yang mengusung
tema ”Menjalin silaturahim dengan mitra kerja dan pelajar”.
Sedangkan
untuk perayaan puncaknya Cianjur Ekspres
mengadakan acara puncak yang diisi oleh pembagian hadiah kepada para juara
turanamen futsal, santunan anak yatim, dan acara lainnya yang dijamin
bermanfaat, Sob.
Gak
lengkap rasanya, kalau ulang tahun gak ngucapin selamat dan harapan kedepannya.
Nah, Sobeks punya ucapan dan harapan
gak buat Cianjur Ekspres? Apa saja
sih harapan Sobeks untuk Cianjur Ekspres? Langsung saja yuk kita
lihat ucapan beserta harapan mereka di bawah ini…
Ucapan
pertama datang dari Agus Gumelar, siswa kelas X Akuntansi 2 SMKN 1 Cipanas, Sob. Cowok yang hobi bermain gitar dan
bercita-cita menjadi seorang musisi ini sangat berterima kasih kepada Cianjur Ekspres yang telah memberikan
berita terhangat seputar Cianjur. ”Terima kasih Cianjur Ekspres yang setiap hari telah memberikan berita terhangat
seputar Cianjur dan selamat ulang tahun Cianjur
Ekspres semoga sukses terus serta menjadi koran yang paling diburu oleh
para pembaca, aamiin,” ucapnya.
Tidak
hanya itu Sob, cowok kelahiran Cianjur
7 Agustus 1997 ini menambahkan harapannya untuk Cianjur Ekspres. Hmm apa yah? ”Semoga kedepannya Cianjur Ekspres bisa lebih banyak memberikan
informasi tentang kehidupan remaja di Cianjur, khususnya di daerah Cipanas,
hehe,” ungkapnya.
Hal
senada diungkapkan oleh Dani Rhamdani, siswa kelas X E Analis Kimia SMK Al
Itihad Cianjur. Dirinya mengaku kekagumannya terhadap berita yang disampaikan
oleh Cianjur Ekspres Sob, khususnya halaman Pangeran Biru. Baginya
Koran Cianjur Eksres adalah Koran
terlengkap.
”Bagi
saya Cianjur Ekspres merupakan Koran
terlengkap yang ada di Cianjur. Bagaimana tidak, di sini terdapat berita dari
kejadian terhangat yang ada di Cianjur hingga kabar terkini seputar tim kesayanganku
Persib Bandung,” jelas cowok berkulit putih ini.
Dani
yang bercita-cita menjadi seorang Ustad ini mengucapkan selamt ulang tahun dan
memberikan harapannya bagi Cianjur
Ekspres. ”Selamat ulang tahun yang ketiga Cianjur Ekspres, semakin sukses lagi dan di 2014 nanti semua
targetmu bisa tercapai dengan mudah, aamiin,” ujar cowok kelahiran Cianjur, 26
Januari 1997 ini.
Ucapan
terakhir datang dari Isti Yulianti, siswi kelas X Tata Niaga (TN) 2 SMKN 1
Cipanas. Cewek yang mengikuti ekstrakurikuler PMR di sekolahnya ini menyebutkan
bahwa Cianjur Ekspres merupakan koran
yang selalu ia tunggu. Apa alasannya yah, Sob?
“Aku seneng banget baca halaman Ekspresi
Cianjur Ekspres, karena semua beritanya berisi seputar kehidupan remaja.
Terima kasih Cianjur Ekspres yang
telah menyimpan halaman Ekspresi Cianjur
Ekspres,” tuturnya.
Anak
pertama dari tiga bersaudara ini menambahkan harapannya Sob, yaitu agar Cianjur
Ekspres selalu menjadi koran paling pertama dan utama di Cianjur. ”Semoga
sukses terus dan di tahun kedepannya Cianjur
Ekspres selalu menjadi koran kebanggaan Cianjur,” pungkasnya.(hadad/smaalazharycianjur)
*** Cara Sobeks Ngarayakeun Muludan?
NGADANGUKEUN CERAMAH DI MASJID
MULUDAN mangrupi kecap serepan ti bahasa Arab nyaeta maulid nu hartosna poe lahir, Sob. muludan oge biasana dirayakeun pikeun ngingetan kana poe lahirna kanjeng Nabi Muhammad Saw, saha nu apal kaping sabaraha Nabi Muhammad SAW dibabarkeun? Leres pisan, kaping 12 Robiul Awal.
Tiap jalmi pasti ngagaduhan cara masing-masing kanggo ngarayakeun muludan. Tah upami Sobeks ngalakukeun naon bae kanggo ngarayakeun muludan? Naon maknana muludan kanggo Sobeks? Kieu atuh, ayeuna Tim Ekspresi Cianjur Ekspres tos ngagaduhan cara ngarayakeun muludan ti rerencangan Sobeks. Hmm hoyong apal teu, Sob? Tah ieu di
handap carana…
Kahiji, cara ti Hari Suherman murid kelas XII IPA SMA Al Azhary Cianjur. Pameget anu ngaku sieun kana oray ieu ngutarakeun cara anjeunna pikeun ngarayakeun muludan, nyaeta mangkat ka masjid kanggo ngadangukeun ceramah ti Ustad. “Kanggo ngarayakeun muludan, abdi sareng
kulawargi biasana angkat ka masjid di lembur pikeun ngadangukeun ceramah anu mangfaat ti Ustad,” ungkebna ka Tim Ekspresi Cianjur Ekspres, sababara waktos kaliwat.
Teu eta wungkul Sob, Rumaja anu lahir di Cianjur, kaping 16 Juli 1995 oge nambihan makna muludan kanggo anjeunna. Hmm naonnya, Sob? “Makna muludan kanggo abdi nyaeta, ngingetkeun ka urang yen sanes kaping babarna Kanjeng Nabi wungkul, nanging ngalakonan sagala
suri tauladan anu parantos Kanjeng Nabi Muhammad Saw contokeun ka sakabeh umatna,” jelasna.
Cara kadua dongkap ti Lisna Rahmawati, murid kelas X Teknik Komputer Jaringan (TKJ) 1 SMK Al Hasyimiah. Anjeunna ngungkabkeun cara ngarayakeun muludan anu
sok dilakukeun ku kulawargina, Sob. “Tiap dongkap sasih muludan, abdi sareng kulawargi sok ngarumpul di masjid kanggo ngadangukeun ceramah ngeunaan sajarah babarna Kanjeng Nabi Muhammad Saw,” tegesna.
Wanoja anu dalit disebat Lisna ieu nambihan, upami nuju muludan kirang lengkep umpamana teu ngadamel tumpeng kanggo dibagikeun ka tatanggi anu caket. “Iwal ti ngadangukeun ceramah, abdi
sakulawargi oge sok numpeng kanggo dibagikeun ka tatangga anu caket, tujuanna supados meunang kaberkahan ti Gusti Allah anu maha Agung,” paparna.
Benten deui cara anu dilakukeun ku Rima Melati, murid kelas X Tata Niaga (TN) 2 SMKN
1 Cipanas. Istri anu lahir di Cianjur, 5 Mei 1997 ieu ngungkabkeun upami muludan sok ngaliwet sareng rencang sapangaosan. “Kanggo ngarayakeun muludan, abdi mah sok ngaliwet di pangaosan sareng rerencangan da, hehe,” cariosna.
Rima oge ngajentrekeun yen muludan teh ngagaduhan
makna anu sae pisan kanggo urang sarerea. “Makna muludan sae pisan kanggo urang, iwal ti ngingetan kaping lahirna Kanjeng Rosul, tapi urang oge janten apal kana sajarah kahirupanna ti mimiti babar ka alam dunya dugi ka tilar dunya Kanjeng Rosul,” pungkesna(hadad/smaalazharycianjur)
MULUDAN mangrupi kecap serepan ti bahasa Arab nyaeta maulid nu hartosna poe lahir, Sob. muludan oge biasana dirayakeun pikeun ngingetan kana poe lahirna kanjeng Nabi Muhammad Saw, saha nu apal kaping sabaraha Nabi Muhammad SAW dibabarkeun? Leres pisan, kaping 12 Robiul Awal.
Tiap jalmi pasti ngagaduhan cara masing-masing kanggo ngarayakeun muludan. Tah upami Sobeks ngalakukeun naon bae kanggo ngarayakeun muludan? Naon maknana muludan kanggo Sobeks? Kieu atuh, ayeuna Tim Ekspresi Cianjur Ekspres tos ngagaduhan cara ngarayakeun muludan ti rerencangan Sobeks. Hmm hoyong apal teu, Sob? Tah ieu di
handap carana…
Kahiji, cara ti Hari Suherman murid kelas XII IPA SMA Al Azhary Cianjur. Pameget anu ngaku sieun kana oray ieu ngutarakeun cara anjeunna pikeun ngarayakeun muludan, nyaeta mangkat ka masjid kanggo ngadangukeun ceramah ti Ustad. “Kanggo ngarayakeun muludan, abdi sareng
kulawargi biasana angkat ka masjid di lembur pikeun ngadangukeun ceramah anu mangfaat ti Ustad,” ungkebna ka Tim Ekspresi Cianjur Ekspres, sababara waktos kaliwat.
Teu eta wungkul Sob, Rumaja anu lahir di Cianjur, kaping 16 Juli 1995 oge nambihan makna muludan kanggo anjeunna. Hmm naonnya, Sob? “Makna muludan kanggo abdi nyaeta, ngingetkeun ka urang yen sanes kaping babarna Kanjeng Nabi wungkul, nanging ngalakonan sagala
suri tauladan anu parantos Kanjeng Nabi Muhammad Saw contokeun ka sakabeh umatna,” jelasna.
Cara kadua dongkap ti Lisna Rahmawati, murid kelas X Teknik Komputer Jaringan (TKJ) 1 SMK Al Hasyimiah. Anjeunna ngungkabkeun cara ngarayakeun muludan anu
sok dilakukeun ku kulawargina, Sob. “Tiap dongkap sasih muludan, abdi sareng kulawargi sok ngarumpul di masjid kanggo ngadangukeun ceramah ngeunaan sajarah babarna Kanjeng Nabi Muhammad Saw,” tegesna.
Wanoja anu dalit disebat Lisna ieu nambihan, upami nuju muludan kirang lengkep umpamana teu ngadamel tumpeng kanggo dibagikeun ka tatanggi anu caket. “Iwal ti ngadangukeun ceramah, abdi
sakulawargi oge sok numpeng kanggo dibagikeun ka tatangga anu caket, tujuanna supados meunang kaberkahan ti Gusti Allah anu maha Agung,” paparna.
Benten deui cara anu dilakukeun ku Rima Melati, murid kelas X Tata Niaga (TN) 2 SMKN
1 Cipanas. Istri anu lahir di Cianjur, 5 Mei 1997 ieu ngungkabkeun upami muludan sok ngaliwet sareng rencang sapangaosan. “Kanggo ngarayakeun muludan, abdi mah sok ngaliwet di pangaosan sareng rerencangan da, hehe,” cariosna.
Rima oge ngajentrekeun yen muludan teh ngagaduhan
makna anu sae pisan kanggo urang sarerea. “Makna muludan sae pisan kanggo urang, iwal ti ngingetan kaping lahirna Kanjeng Rosul, tapi urang oge janten apal kana sajarah kahirupanna ti mimiti babar ka alam dunya dugi ka tilar dunya Kanjeng Rosul,” pungkesna(hadad/smaalazharycianjur)
*** Tatarucingan
Leutik, bodas, panjang, teuas, lumpatna ngabelesat? (Remeh
napel dina kareta api nu keur maju)
Tukang naon lamun digeroan sok lumpat ngajauhan? (Tukang
maok)
Ti peuting asak ti beurang atah? (Lampu
bohlam)
Bajuna hejo, leumpangna nguriling bari udud? (Obat
nyamuk)
Sukuna hiji, panonna tilu? (Lampu setopan)
Ka handap muka ka luhur nutup? (Seleting)
Maju eleh, mundur meunang? (Nu keur lomba tarik tambang)
Aya manuk 10 ditembak hiji, tinggal sabaraha? (Euweuh
hiji-hiji acan da kaburu hiber)
Sato naon anu pangleutik-leutikna sadunya? (Incuna
kuman nu teu dahar saminggu)
Batu naon anu teu aya di cai? (Batu garing)
Naon sababna lamun tumpak mobil sok nundutan? (Sabab
banna buleud)
Sato naon anu teu bisaeun mundur? (Sato
nu nukangan tembok)
Cing pangnyebutkeun 5
rupa ngaran bungbuahan anu sok didahar, sakali nyebut! (Rujak)
*** Nilai-Nilai Budaya Sunda, Ceuk Sobeks?
KABUDAYAAN Sunda
ngagaduhan ciri khas nu ngabedakeunna ti kabudayaan-kabudayaan sanes, Sob. Sacara umum masarakat Jawa Barat
atanapi Tatar Sunda, dipikawanoh minangka balarea anu someah, religius, sarta spiritual pisan.
Kacenderungan ieu kasampak sakumaha dina pameo silih asih (ngutamakeun sipat
welas asih), silih asah (liwat atikan sarta babagi elmu), sarta silih asuh (silih
ngajagi kasalametan). Sajaba ti eta Sunda oge ngagaduhan sajumlah nilai sanes
sepertos kasopanan, darehdeh ka sasama, ajen ka anu langkung sepuh, sarta mikanyaah
ka nu langkung alit.
Tapi gening benten kaayaanna di zaman kiwari mah Sob, teu saalit oge urang Sunda ngalakukeun
hal anu matak bisa ngaleungitkeun nilai-nilai kasundaan. Nu kumaha nilai-nilai
kasundaan teh? Enya nu kieu masarakat Sunda umumna dipikawanoh ngajunjung luhur
tatakrama, someah, sarta ngajenan pisan sepuh. Kumaha tah Sobeks nanggapan hal ieu sarta cara pikeun urang tetep ngajagi
nilai-nilai budaya Sunda?
Komentar
kahiji datang ti Muhammad Abdul Muzib, murid kelas X Usaha Perjalan Wisata
(UPW) SMKN 1 Pacet. Anjeunna ngungkabkeun yen nilai kasundaan kedah diterapkeun
dina kahirupan sapopoe. “Urang aya di tatar Sunda, jadi urang kedah nerapkeun
nilai kasundaan. Lamun henteu diterapkeun ku diri pribadi meureun nilai-nilai
kasundaan teh leungit,” ucapna.
Pameget
nu dalit disebat Muzib ieu nambihan salah sahiji nilai Sunda anu kedah diterapkeun
nyaeta aya dina conto kagiatan sapopoe. “Salah sahiji contona urang lamun bade nganjang
ka bumi rerencangan, urang kedah ngetok heula pantona sareung ngucapkeun salam
tilu kali. Lamun tos tilu kali teu aya waleran, urang tong ngetok deui sabab
henteu sopan,” pokna.
Komentar
kadua datang ti Nuryaman, murid kelas X Madrasah Aliyah (MA) Nurul Bayan,
Cikalongkulon. Anjeunna negeskeun yen nilai-nilai budaya Sunda wajib diterapkeun
ku urang Sunda. “Lamun urang ngaku urang Sunda, urang kedah nerapkeun nilai
kasundaan dina kahirupan ieu, sabab eta teh nyirikeun jati diri urang Sunda,”
tegesna.
Rumaja
anu aktif di ekstrakurikuler Pramuka ieu nambihan babaraha conto anu kedah di
biasakeun. “Lamun urang ngalangkung kapayuneun batur, urang kedah nyebatkeun
punten sabab lamun henteu urang teu ngahargaan ka batur anu keur aya di dinya,”
jelasna.
Benteun
halna sareng Safitri Nurhalimah, anjeunna nerangkeun yen budaya Sunda nempatan hal
nu penting pisan dina kahirupan. “Sumanget sarta
ruh kasundaan kedah ditanemkeun sarta disebarluaskeun ka balarea margi nilai-nilai
ngandung kasundaan anu positip,” paparna.
Safitri
nu ayeuna kelas X Administrasi Perkantoran 2 SMKN 1 Cipanas ieu nambihan naon
wae nilai-nilai Sunda anu kedah ku urang terapkeun. “Salah sahiji anu kedah diterapkeun
nyaeta tina cara nyarios. Upami nyarios ka nu lewih sepuh nyaurana kedah
ngangge panggero akang upami ka pameget, sareung teteh upami ka istri,”
pungkesna.(hadad/smaalazharycianjur)
*** Cara Sobeks Ngamaknaan Ngaliwet?
Ngaraketkeun
Tali Silaturahim
CUNG! Saha
nu apal kabiasaan unik urang Sunda? Pasti Sobeks
arapal meureun kana kabiasaan ngaliwet. Yap, moal lengkep rasana pami
kempelan bari teu ngayakeun ngaliwet mah. Kela ari Sobeks apal teu kagiatan kumaha nu disebat ngaliwet teh? Hehe.
Gening
ngaliwet teh sanes saukur kagiatan tuang sasarengan wungkul Sob, tapi oge masakna sasarengan, udunan
keur bumbuna, sarta ngolah sawatara bahan eta pikeun jadi sangu liwet nu nikmat
oge dilakukeun babarengan. Matak dina hal ieu tiasa disimpulkeun yen kagiatan
ngaliwet tiasa mageuhkeun rasa duduluran sarta nyiptakeun kabungah dina hate nu
midamelna.
Kumaha
ari unikna ngaliwet teh? Liwet biasana sok dibaturan ku daun lalab, lauk asin,
sambel, sarta lianna kumaha karesep Sobeks.
Ngaemam liwet na oge sanes dina piring anu biasa dipake, tapi dina luhureun
daun acu anu rubak. Teras weh pada calik di sisi daun cau eta sangkan ngabentuk
semu buleud. Kumaha tah upami Sobeks
di handap ieu ngamaknaan kagiatan ngaliwet?
Fahrul
Maulana Muhammad, murid kelas XII Animasi I SMK Pasundan 2 Cianjur ngungkabkeun
yen ngaliwet teh tos janten kabiasaan anu narep di kalangan urang Sunda, Sob. Cenah, moal rame ririungan lamun
henteu ngayakeun ngaliwet. “Yeuh ririungan tampa ngaliwet teh lir ibarat sayur
teu diuyahan. Janten, asa kirang nikmat kitu tah pami teu ngaliwet tea mah,
hehe,” pokna ka Tim Ekspresi Cianjur
Ekspres, teu acan lami.
Fahrul
oge nyaritakeun kumaha pangalamanna waktos ngaliwet, Sob. Bisa mageuhkeun tali silaturahim sarta nyiptakeun rasa
kabungah dina hate. “Komo wae atuh mindeng ngaliwet mah, resep teh ririungan ngaemam
sangu liwet eta bari dibaturan ku lalab jeung lauk asinna. Pokona mah mantep
pisan,” tambihna.
Komentar
kadua didugikeun ku Arif Zamzam Zulfikar, murid kelas XI IPA SMAN 2 Cianjur. Anjeunna
ngutarakeun yen ngaliwet teh biasana sok babarengan sobat atanapi kulawargi. “Abdi
mah ngayakeun ngaliwet teh pami aya acara sareng sobat kelas, tiasa eta waktos
diajar sasarengan di bumi rerencangan atanapi di tempat kaulinan. Upami sareng
kulawargi mah, resepna waktos liburan, nembe tah ngayakeun ngaliwet sing nikmat,
hehe,” ucapna.
Benten
halna sareng murid kelas X IPS SMAN 1 Cianjur, Ricky Ramdani nyarioskeun cenah ngaliwet
teh ngagaduhan nilai budaya. Budaya nu ciga kumaha, Sob? “Enya pan ngaliwet teh ayana sok dina acara kempelan. Tah
supados jalmi anu aya dina kempelan eta silih nguatkeun rasa kanyaah sarta mageuhkeun
tali silaturahim mangka diayakeun tah ngaliwet eta,” paparna.
Teras
Ricki oge ngungkabkeun harepanna sangkan kabiasaan ngaliwet khasna urang Sunda
teh ulah nepi ka leungit. Ulah isin najan ngaemam sangu liwet bari jeung lauk
nu sakadarna. “Salaku urang Sunda hayu urang ngusahakeun ngajaga kabiasaan anu
positif ieu. Ulah ditingali tina eusi liwetna tapi tingali tina maknana,”
pungkesna.(zedi/smkpasundan2cianjur)
*** Gaya Hidup Bersih Ala Sobeks?
Saatnya
Hidup Bersih
HALO… Sobeks! Weekend kemarin kalian pergi ke mana nih? Jalan-jalan atau diam saja
di rumah? Wah pasti seru tuh! Tapi awas Sob, karena kalian terburu-buru ingin
bersenang-senang akhirnya kamar kalian lupa dibersihkan, hihihi. Kalian ingin
sehat kan? Utamakan dulu kebersihan lingkungan kalian.
Soalnya musim hujan masih melanda hampir seluruh daerah
di Cianjur, Sob. Sebagian besar warga
menghiraukan daya tahan tubuh yang kian menurun kala penghujan tiba, padahal
berbagai penyakit siap menggempur. Hidup bersih dan sehat pun menjadi solusi
utama. Yah,
kalau kalian gak percaya simak saja nih komentar mereka tentang manfaat gaya
hidup bersih, chek this out!
Kenalin
nih Arif Abdurrohman, siswa XI IPA 1 MAN Cianjur ini mengungkapkan gaya hidup
bersih itu ada dua aspek. “Hidup bersih itu sangat diperlukan karena mencakup
dua aspek, pertama keadaan tubuh kita yang harus dijaga setiap harinya seperti
tidak jajan sembarangan. Kedua aspek lingkungan, mulai dengan tidak membuang
sampah sembarangan, menjaga kebersihan tempat tidur, sampai kamar mandi,”
ungkapnya.
Cowok
yang mengikuti Ekstrakulikuler Keagamaan (EKK) ini, menyebutkan manfaaat yang
didapat dari hidup bersih. Katanya manfaat yang dirasakan beragam, apabila Sobeks selalu berperilaku hidup bersih,
pastilah orang lain menilai positif diri Sobeks.
“Contohnya jika baju kita kotor terkena lumpur lalu kita jalan di hadapan teman
kita, pasti dia berfikir kalau dia dekat denganku maka aku akan kotor pula.
Sebaliknya bila kita bersih orang pun akan segan,” sebutnya.
Kalau
cewek yang satu ini namanya Dina Marchamah, siswi kelas XI TKJ 1 SMKN 1 Cianjur
ini mengingatkan kalau kita sudah dianjurkan berperilaku hidup bersih. “Gaya
hidup bersih adalah selalu memelihara kebersihan sekitar kita. Dalam agama kan
sudah disebutkan bahwa kebersihan sebagian dari iman. Pastinya gaya hidup
bersih sudah dianjurkan karena baik untuk kesehatan dan pikiran kita menjadi lebih
positif,” tuturnya.
Dina
yang lahir di Kebumen, 14 Agustus 1997 ini juga menyebutkan kalau selalu
menerapkan perilaku hidup bersih akan memberikan dampak positif sebagai
penghilang stres. “Kalau kita lagi stress atau bingung lebih baik masuk ke ruangan
yang bersih saja. Hawa sejuk akan membuat pikiran terasa tenang. Coba kalau
ruangan kita penuh debu pasti bersin-bersin dan stres kalian jadi bertambah. Ilfeel…
deh hihihi,” katanya.
Komentar
terakhir disampaikan Sagap Supendi, siswa kelas X Perawat B SMK Kesehatan
Dharma Kusuma Cianjur. Saran Sagap, lebih baik Sobeks jaga kesehatan diri karena meskipun ribet tapi berdampak
positif. “Sering lakukan olahraga, menjaga kebersihan tempat tidur, sampai hal
kecil seperti membuang sampah pada tempatnya. Maka tidak terasa akan terbiasa
dan kita pun bisa sehat karena berawal dari kebersihan,” tandasnya.(swulana/smkn1cianjur)
Langganan:
Postingan (Atom)