*** Meneladani Kisah Nabi Nuh As?
Ada Hikmah di Balik Musibah
KISAH banjir
besar yang terjadi di zaman Nabi Nuh As sudah terkenal di semua penjuru dunia.
Apalagi air bah yang sangat besar dan menenggelamkan penduduk setempat
mengingatkan kita betapa besarnya kekuasaan Allah Swt sang Maha Adil. Tentu hal
ini haruslah menjadi pelajaran bagi kita sebagai makhluk ciptaan-Nya.
Bukankah hidup di dunia ini hanya sementara? Ya betul
sekali, begitu banyak musibah yang telah terjadi di alam semesta ini mulai
gempa bumi, tsunami, banjir, dan lain sebagainya. Bahkan belum lama ini banjir
di beberapa daerah di Indonesia dan tanah longsor yang terjadi di Cugenang
Cianjur seakan menjadi tanda bahwa alam ini sudah mulai rapuh. Banyak sekali
hikmah yang dapat diambil dari kejadian yang menimpa umat Nabi Nuh As. Lantas seperti
apa komentar yang akan dipaparkan Sobeksi
di bawah ini?
Noviandini Hastian, siswi kelas XI Administrasi
Perkantoran 4 SMKN 1 Cianjur menyebutkan hikmah yang bisa diambil dari kisah
Nabi Nuh As sangatlah banyak, Sob.
Salah satunya kita harus menjadi manusia yang amanah. “Hikmah yang bisa diambil
sih banyak, selain kita harus menjadi manusia yang amanah, kita juga tidak
boleh menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu apapun,” ungkapnya.
Cewek yang gemar menulis puisi ini juga menceritakan
alasan beberapa umat yang tenggelam dengan air bah kala itu, Sob. “Mereka itu kan golongan orang yang
munafik, terus mereka juga gak taat dan
patuh terhadap aturan Islam. Jadi pintu hati mereka seolah telah dikunci,”
ujarnya.
Hal senada dipaparkan oleh Sofyan Muchlis Atthabrani,
siswa kelas XII RPL SMK PGRI 2 Cianjur ini mengemukakan bahwa kita harus senantiasa
memegang teguh iman dan takwa. “Mereka itu kan termasuk orang yang kafir, ya begitulah
akibatnya. Buktinya mereka terbawa arus air bah kan tanpa diketahui mayatnya. Intinya
sih, kita harus jadi manusia yang beriman dan takwa,” ucapnya.
Komentar terakhir dipaparkan oleh Bella Familia Iren,
siswa kelas XII IPA 2 SMAN 1 Cilaku ini menyebutkan suri tauladan dari kisah
Nabi Ulul Azmi ini, Sob. Menurutnya, kita
itu harus patuh dan taat terhadap peraturan Allah Swt serta mensyukuri segala
nikmat yang dilimpahkan-Nya. “Hujan adalah berkah namun juga bisa menjadi petaka,
semua yang terjadi kepada kita melainkan atas perbuatan kita sendiri, buang
sampah ke sungai misalnya,” pungkasnya.(villi/smkn1cianjur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar